Taktik Filibuster

Taktik Filibuster

Pendukung Partai Oposisi Pakistan demo meminta Imran Khan lengser.-AFP-

RAKYAT masih bicara kenaikan harga, politisi sudah bicara kenaikan suara. Pakistan contoh paling nyata saat ini –di samping Sri Lanka.

Karena kenaikan harga-harga menggila krisis politik ikut serta. Lebih gila. 

Usaha apa pun kini dilakukan Perdana Menteri Imran Khan: agar tetap bertahan di kekuasaan. Pun setelah Mahkamah Agung di sana memutuskan: agar DPR kembali bersidang. Waktunya pun sudah diputuskan oleh lembaga hukum tertinggi Pakistan: paling lambat Sabtu pagi jam 10.30. 

Acara sidang pleno DPR itu mestinya hanya satu: oposisi mengajukan mosi tidak percaya pada Perdana Menteri Imran Khan. Lalu dilakukan pemungutan suara. Kalau yang mendukung oposisi lebih dari 171 suara, perdana menteri harus turun takhta.

DPR pun taat: Ketua DPR membuka sidang tepat pukul 10.30. Acara pertama: pembacaan ayat-ayat Quran –ini prosedur tetap di negara Islam Pakistan. Acara berikutnya masih prosedur tetap: pembacaan doa.

Ketua DPR lantas menambahkan satu acara: memanjatkan doa bersama untuk seorang mantan anggota DPR yang meninggal dunia. Almarhumah jadi anggota DPR untuk memenuhi kuota keterwakilan wanita. Yakni dari partai PPP yang oposisi –partai almarhumah Benazir Bhutto.

Tambahan acara ini bisa diterima –toh yang didoakan tokoh oposisi. 

Setelah doa selesai, pihak oposisi berharap pemungutan suara langsung dilakukan. Malam sebelumnya tokoh-tokoh oposisi memang sudah menghubungi partai pemerintah. Mereka masih komit untuk taat pada putusan Mahkamah Agung.

Rakyat sudah menunggu jalannya penghitungan suara. Balkon atas di ruang sidang itu penuh dengan tokoh-tokoh politik. Termasuk seorang wanita cantik berumur 49 tahun: Reham Khan. Dia ini "Istri 10 bulan" Imran Khan. Kawin bulan Januari 2015, cerai Oktober 2015.

Mereka itu menonton datangnya detik-detik terakhir kekuasaan Imran Khan.

Hasil pemungutan suara itu sebenarnya hanya formalitas. Sebelum pemungutan suara pun, secara kasat mata sudah bisa dilihat: Imran akan lengser. Suara yang menghendaki Imran lengser sudah bisa dihitung dari balkon.

Dari balkon itu bisa dilihat. Bangku untuk oposisi lebih penuh dari biasanya. Di ruang sidang itu bangku-bangku untuk oposisi memang terpisah dari bangku untuk yang pro-pemerintah. 

Hari itu terlihat jelas bangku oposisi berisi lebih meluap dari seharusnya. Sebanyak 20 anggota DPR dari PTI (partai pemerintah) ikut duduk di bangku oposisi.

Mereka itulah yang dinilai sebagai pengkhianat partai. Mereka sudah dirayu untuk pulang kandang. Tapi, ternyata, tidak ada satu pun dari pembelot itu yang ''masuk angin''.

Kalau toh ada satu yang tidak terlihat, itu bukan akibat ''serangan fajar'', tapi karena sakit.

Ketua DPR tentu bisa melihat sendiri kenyataan itu –dari meja pimpinan sidang. Ada pemungutan suara atau tidak ia sudah tahu: hasilnya akan sama. Tinggal ia, sebagai pimpinan sidang, menyatakan acara pemungutan suara dimulai.

Ia tidak mau memulai. 

Ia merasa sudah taat memulai sidang pada hari itu pukul 10.30. Tapi Mahkamah Agung tidak menetapkan kapan pemungutan suara harus dilakukan.

Ketua DPR justru berbicara panjang lebar: bahwa lahirnya mosi tidak percaya itu karena campur tangan Amerika ke dalam politik dalam negeri Pakistan. "Kita ini negara berdaulat. Kita harus bicarakan dulu soal intervensi ini," ujarnya.

Maka ruang sidang pun gaduh. Pengunjung yang duduk di balkon juga ikut gaduh. Janda Imran juga terlihat sewot. 

Reham memang anti mantan suami. Itu sudah sejak Imran menyatakan ingin masuk ke politik dan ingin menjadi perdana menteri.

Bahkan di masa kampanye, ketika Reham sudah 4 tahun menjanda, dia menerbitkan buku (2018). Isinya Anda sudah tahu: mengungkap sisi buruk Imran. Toh Imran terpilih sebagai perdana menteri.

Reham kawin dengan Imran setelah 10 tahun jomblo. Suami pertamanyi adalah Ejaz Rahman. Mereka bercerai di tahun 2005 setelah memiliki 3 anak. Ketika pertama kawin, Reham berumur 19 tahun. Dia lulusan Ali Jinnah Collage di Kota Peshawar.

Ayahnyi memang orang dari provinsi Khyber-Pakhtunkhwa yang beribu kota di Peshawar. Dia juga gadis suku Pashtun. Provinsi yang berbatasan dengan Afghanistan ini memang banyak dihuni penduduk Pashtun.

Sang ayah merantau ke Libya dan kawin di sana. Karena itu Reham lahir di Libya. 

Setelah bicara panjang, Ketua DPR lantas minta Menteri Luar Negeri Shah Mahmood Qureshi untuk menjelaskan tentang intervensi asing itu –Vladimir Putin ikut mengecam Amerika soal Pakistan. 

Qureshi bicara sangat panjang. Seperti sengaja mengulur waktu. Alokasi waktu tidak banyak. Apalagi ini bulan puasa.

Wakil oposisi juga diberi waktu pidato. Bergantian dengan wakil partai pemerintah. Banyak sekali yang pidato. Yang dari pemerintah pasti: pidatonya panjang.

Di Amerika, taktik mengukur waktu di sidang DPR seperti itu disebut ''taktik filibuster''. Anda bisa buka Google apa itu taktik filibuster. Seingat saya: taktik kuat-kuatan duduk di ruang sidang, kuat-kuatan bicara, dan kuat-kuatan mendengar.

Seingat saya, pembicara terlama di sidang DPRD Amerika –sengaja panjang sebagai taktik mengulur waktu– adalah tujuh hari. Itu pidato satu orang. Sampai jadwal sidang selesai, pidatonya belum selesai. Disambung keesokan harinya. Lalu besoknya lagi. Dan besoknya lagi. 

Taktik mengukur waktu itu biasanya dilakukan oleh kelompok yang kalah suara tipis. Putusan yang akan diambil dianggap sangat berbahaya bagi demokrasi –tapi disukai oleh mayoritas.

Di Amerika kini lagi disiapkan RUU Anti-Filibuster. Tapi RUU seperti itu akan berhadapan dengan ''kebebasan berbicara'' yang menjadi hak warga negara –apalagi wakil rakyat.

Mungkin Imran Khan akan mempraktikkan taktik filibuster di Pakistan. Untuk kali yang pertama. Saya pun kalah: tidak sabar menunggu akhir dari sidang itu. Saya harus menulis naskah ini saat ini juga –masa bodoh dengan sidang pleno DPR di sana.

Sebenarnya saya sedang menyiapkan bahan tulisan tentang dokter Terawan: mengapa ia tenang-tenang saja. Senyum-senyum saja. Tapi sidang DPR di Pakistan membuat saya tersenyum lebih lama –sampai sepanjang saya menulis naskah ini.(Dahlan Iskan)

---
Catatan: Berita terakhir tadi malam, pemungutan suara akhirnya dilakukan: Imran Khan berhasil dilengserkan
---

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Disway Baru

mzarifin umarzain
Transmigran Disway. Sama2 di internet, sama2 mendunia. Mewarnai dunia. Bahasa Indonesia belum mendunia. Benci menulis, tapi terus menulis? Benci tapi cinta. Menulis untuk berbagi, cari uang, berlomba dalam kebaikan. Bila tak bermanfaat, tak berumur panjang. Longlife Disway. Biglife Disway.

Teguh Wibowo
Penyanyi yg sedang galau, kegalauannya dituangkan dlm lirik lagu dan galau nya pun jd duit. Komika yg sedang ada keresahan tentang sesuatu, maka keresahan tersebut dituangkan dalam tulisan dan keresahan pun menjadi materi stand up, alias keresahannya pun jadi duit. Seorang penulis yg sedang "jengkel, kesal dan malu" curhatannya pun dituangkan dlm tulisan menjadi, dan tulisannya pun jadi duit. Sedangkan kita, eh anu maksud saya, saya pribadi ketika galau, resah, jengkel, kesal dan malu, paling banter outputnya jadi status di medsos alias menjadi sampah.. hehehe..

donwori
akhirnya gatel ikutan komen juga. walaupun harus 3x klik, balik ke halaman utama, dan perjuangan berat (lebay wkwkwk) sampai bisa nulis komen. jadi teringat kata2 abah tentang kasta jurnalisme. kaget jg begitu melihat tampilan baru disway, seolah disway sudah turun kasta. padahal tampilan yg sebelumnya lebih segar dan saya lebih suka baca tulisan2 kontributor lepas seperti pak arif, dhimam, dll. bukan berita mainstream. ya tiap orang punya seleranya masing-masing.

Otong Sutisna
Pingin komen disway sekarang perlu perjuangan bagi saya yang anda sudah tahu, kata orang gaptek...tp istri bilang gpp gaptek yang penting masih ganteng...saya coba berbagai saran masuk disway lewat Google, dan Chrome langsung bisa masuk tapi kalau komen di alihkan ke artikel kemarin, masuk lewat opera mini harus login ke hp yg bikin mumet, lewat Firefox harus coba lagi dan lagi. Untung ada ordal yang yuruh lewat belakang....alhamdulillah akhirnya bikin pak ploong....

thamrindahlan
102 Abah bijak.Tidak ngomelin Tim IT Disway.id. Memang harus bersikap begitu dari pada marah marah tak menentu. Toh akhirnya semua happy. Perubahan selalu beresiko justru yang mampu beradaptasi berhasil mengatasi walau perlu sedikit waktu. Perusuh mulai hadir Abah pun survive. Demokrasi disini patut dicontoh. Anda Sudah Tahu Salamsalaman.

Robban Batang
Tolong Carikan analogi lain ,misal tamsil dalam dunia bursa,forex seperti biasa. Btw,anyway Disway,bagaimana kabar Weleri hari ini? Apakah Gunung kembar Sindoro Sumbing terpantau jelas dari jalan lingkar?

Harun Purnomo
"Saya juga sering benci mengapa harus menulis setiap hari" Ini ibarat sering benci mengapa harus BAB setiap hari.Meskipun di saat-saat sibuk.Tetap harus dikeluarkan. Sebagaimana Mbah Nun pernah berkata kalau Beliau menulis karena dari semua informasi yang diserap harus ada 'kotoran' yang dibuang. Jadi para pembaca Disway adalah para 'pemakan kotoran' Abah DI. Semoga para pembaca semacam tanaman yang memakan kotoran sebagai pupuk melalui akar.Bukan serangga pendorong kotoran . Diantara tanaman pemakan kotoran yang sudah jadi pupuk itu ada beberapa yang langsung 'berbuah'.Berbuah komentar. Ada buah yang segar berupa pantunnya Pak Thamrin Dahlan. Ada buah yang manis penuh gizi ,tambahan informasi kadang koreksi seperti komennya Pak Mirza Mirwan Ada buah yang kecut ,komentar slengekan atau pleseten macam komentar Aryo Mbediun . Ada buah pahit,berduri punya Ummi Hilal. Ada komentar macam akar ginseng,pasakbumi ,afrodisiak pendongkrak libido karena komentar nyrempet ,saru dar Oom Leong.

Johan
Berhari-hari gagal login setelah ganti hp, akhirnya eh kok sudah login sendiri. Disway sudah cocok jadi organisasi mafia, cara kerjanya serba misterius. Siapa godfather-nya, ya Pak anda sudah tahu. Walaupun hari ini beliau mengaku tidak tahu menahu dengan segala kekacauan ini. Oke cukup mencelanya. Sekarang saya ingin memberi pujian. Perbaikan yang sudah dilakukan oleh admin cukup baik. Untuk iklan yang ada buat saya tidak masalah, selama tidak muncul pop-up yang mengganggu. Anggap saja reward untuk hasil kerja mereka. Anda sudah tahu, iklan itu adalah uang.

dabaik kuy
tdk semua pemimpin bisa di level ini. beri kepercayaan pada team muda. dan biarkan mereka ambil keputusan walau gak sesuai keinginan kita. nanti mereka jd team yg super.. tp hrs dibayar dgn kesabaran di awal. ada cara gampang ambil aja team yg sdh mapan. tp abah memilih team muda.. tdk semua pemimpin mencapai level ini usaha minyak tjap kadal itu berat sekali. direktur level biasa gak akan sanggup membuat usaha maju. maukah abah jd direktur CV. minyak tjap kadal?

Mbah Mars
Halloo. Selamat siang. Assalamu'alaikum. Saya sebenarnya mengikuti Disway sejak hari pertama bermigrasi. Disway lama menginvasi Disway baru. Tidak ada kesulitan teknis yg saya alami. Jika belum aktif komen tidak lain karena hanya mencoba hidup tidak "dijajah" Disway. Biarkan saya ber-xixixixi- dulu. Kok dijajah ? Iya. Selama ini, intensitas saya buka Disway cukup tinggi. Sebentar-sebentar buka Disway. Sampai hp saya "klimis". Apalagi jika sudah komen kemudian para perusuh _Ini dulu pertama kali saya pakai untuk menggelari Om Leong dkk_ memberi komen replay. Jadi ada rasa tidak enak jika tidak komen balik lagi. Dengan format baru ini semoga Disway semakin dibaca banyak orang. Juga, semakin banyak yg memberi respon. Mari Pak Thamrin, Bang Udin Salemo, Om Leong, Cak Mulyanto, Pak Alex, Pak Pry, Pak KS, Bung Buzzer, Mas Fadil, Pak Jo, Aju, Mas Hardiyanto, Aat, Parikesit, Pak Zuhri kawan2 lain kita gayengkan lagi Disway baru. Ayo nongol. Jangan kagol. Mosok hanya baca artikelnya saja.

Otong Sutisna
Wilujeng sumping mbah....bagaimana rasanya, awal masuk disway....masih kayak perawan kah....

Leong putu
Itu seperti saya @Om Amat... Awal nikah dulu. Kami nikah beda suku. Saya biasa makan masakan yang cenderung pedas dan bumbu rempah2 komplit. Sedang istri, bisanya masak cenderung manis dan bumbu minimalis (bawang merah bawang putih ). Sering saya ngomel2 :" ini masakan, apa kue ? Kok manis melulu.". "Saya tidak biasa makan yg begini": kata saya pada istri. Dan banyak omelan omelan lain. Lantas pada satu kesempatan, dia dengan santai menjawab :" kasih saya uang belanja lima juta satu bulan, saya akan masak sesuai seleramu ..!!". Saya langsung terdiam, menelan ludah. .. .. Saya sadar, saya minta yang ideal tapi cuma ngasih uang belanja satu juta all in.

Johan
Anak muda memiliki harapan dan idealisme tinggi. Itu hal yang lumrah. Tapi dalam pandangan saya, mereka tidak boleh dibiarkan lepas berbuat semaunya, butuh bimbingan dari orang yang berpengalaman dan berintegritas, supaya tidak keluar jalur. Saya pernah muda, pernah menjadi aktivis. Sudah sangat biasa melihat, idealisme tinggi seringkali kalah oleh godaan duniawi. Atas alasan ini pula saya memutuskan keluar dari dunia aktivis, ketika apa yang menjadi tujuan utama akhirnya hanya menjadi topeng untuk tujuan lainnya. Sebut saja satu nama tokoh besar dalam bidang ilmu apapun, semuanya tentu memiliki seorang guru yang membentuknya menjadi orang hebat. Ibarat seseorang yang memiliki bakat tinju yang besar, tanpa polesan seorang pelatih yang baik tidak mungkin bisa menjadi seorang juara dunia tinju.

Johannes Kitono
Nah ini baru berita.Juragan Disway kesal dengan hasil kerja para staffnya.Penampilan baru Disway beda dan susah dijangkau pembaca. Khususnya Fraksi Komentator yang diberi kebebasan mutlak menulis apa saja, dari Pengkhianat Bangsa dibelokkan jadi Pengkhianat Burung. Pasti saat mau tulis sedang kebelet dan wajib perang Burung..judul Disway Baru semacam permintaan maaf atas ketidak nyamanan yang terjadi sekaligus pembelajaran. Jangan terlena saat di zone nyaman. Harus berani mencoba hal baru yang mungkin lebih baik biar penetrasi awalnya harus berulang ulang dan sulit.

bagus aryo sutikno
#194 Ada apa dengan Aryo mBediun. Terima kasih Admin, tombol enter dah kembali. Semoga baygon setengah liter rasa melon memberi spirit u terus berbenah. KAISER kata romo Hirohito Nagasone. Semoga obat kuat'nya senantiasa bikin Admin kuat memghadapi kering kerontangnya jurnalis idealis. Semoga maharaja Putin kerso nyawer Disway dengan resiko Disway jadi makelar Gasprom. Thangkyu Admin, Aryo mBediun was mukso. 

Mister Xi
Anda pasti belum tahu inj,,, Kenapa Mbah Mars baru eksis hari ini??,,,, Ssst,,,, ini rahasia,,, mbah Mars binguung tidak dpat buka pola kunci,,,, ternyata dah diubah sama istrinya,,,, wkwkwk,,,, Lalu tahukah Anda,,, kenapa istrinya ngrubah pola kunci???

Sapwan Ahmed
Harus dimarahin itu,biar tahu rasanya dimarahin supaya nantinya bisa bercerita pernah dimarahin

Agus Suryono
"Ke depan masih banyak lagi yang akan beremigrasi ke sini. Dari Sulawesi. Kalimantan. Bali. NTB. NTT. Juga dari Tobelo. "Mungkin jumlahnya sampai 200 -sampai akhir Juli nanti. Lalu menjadi 500. ++ Komentar saya, semoga tidak kayak medianya Abah tahun 70an. Sekarang tidak gratis lagi. Pakai model berlangganan. Sebulan Rp 58.000 Hanya khawatir saja. Soalnya kalau yang bergabung sampai 500, mungkin Disway akan menjadi "web besar". Yang biayanya besar. Kemudian dibebankan ke pembaca.m Kalau idealnya sih tetep gratis.. @DISWAY "PERJUANGAN". Full perusuh..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 139

  • eddy prasetyo
    eddy prasetyo
  • Sulaiman _
    Sulaiman _
    • Orang jauh
      Orang jauh
    • Orang jauh
      Orang jauh
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • ZOMBI XXX
    ZOMBI XXX
  • Leong putu
    Leong putu
    • Orang jauh
      Orang jauh
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Orang jauh
      Orang jauh
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
  • Liam Then
    Liam Then
  • Aji Muhammad Yusuf
    Aji Muhammad Yusuf
    • Aji Muhammad Yusuf
      Aji Muhammad Yusuf
  • Leong putu
    Leong putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Leong putu
      Leong putu
    • Aji Muhammad Yusuf
      Aji Muhammad Yusuf
    • Orang jauh
      Orang jauh
    • Leong putu
      Leong putu
    • Leong putu
      Leong putu
    • Budi Mulyono Gunawan
      Budi Mulyono Gunawan
    • Leong putu
      Leong putu
  • Aji Muhammad Yusuf
    Aji Muhammad Yusuf
  • yafni alris -husin
    yafni alris -husin
  • Ummi Hilal
    Ummi Hilal
    • Aji Muhammad Yusuf
      Aji Muhammad Yusuf
  • Ummi Hilal
    Ummi Hilal
  • Windarto Windarto
    Windarto Windarto
  • Aji Muhammad Yusuf
    Aji Muhammad Yusuf
    • Aji Muhammad Yusuf
      Aji Muhammad Yusuf
  • Richolas Tjhai
    Richolas Tjhai
  • JIM vsp
    JIM vsp
    • Aji Muhammad Yusuf
      Aji Muhammad Yusuf
    • Liam Then
      Liam Then
  • JIM vsp
    JIM vsp
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
  • ULUL AZMI UINJKT
    ULUL AZMI UINJKT
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Paul Ivan
    Paul Ivan
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • JIM vsp
      JIM vsp
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
  • Orang jauh
    Orang jauh
  • Rizky Dwinanto
    Rizky Dwinanto
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Mito Sumito Hardjo
    Mito Sumito Hardjo
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Aji Muhammad Yusuf
      Aji Muhammad Yusuf
  • Tego Yuwono
    Tego Yuwono
    • Tego Yuwono
      Tego Yuwono
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • haniif badrii
    haniif badrii
  • Yoga The Iceman
    Yoga The Iceman
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
  • dabaik kuy
    dabaik kuy
  • Prokomsel TV
    Prokomsel TV
    • Orang jauh
      Orang jauh
    • Aji Muhammad Yusuf
      Aji Muhammad Yusuf
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
    • Amat Kasela
      Amat Kasela
    • JIM vsp
      JIM vsp
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Orang jauh
      Orang jauh
    • Richolas Tjhai
      Richolas Tjhai
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Tunk BM
      Tunk BM
  • DeniK
    DeniK
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Prokomsel TV
      Prokomsel TV
  • Gito Gati
    Gito Gati
  • Gito Gati
    Gito Gati
  • captain kuranyi
    captain kuranyi
  • Ummi Hilal
    Ummi Hilal
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • alam barawa
    alam barawa
  • Prokomsel TV
    Prokomsel TV
    • Leong putu
      Leong putu
    • Prokomsel TV
      Prokomsel TV
    • Leong putu
      Leong putu
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
  • suryanto bagelen
    suryanto bagelen
    • Gito Gati
      Gito Gati
  • Yea Gogel
    Yea Gogel
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Mister Xi
    Mister Xi
    • Prokomsel TV
      Prokomsel TV
    • Ana Yasmita
      Ana Yasmita
  • Mister Xi
    Mister Xi
    • Mister Xi
      Mister Xi
  • Mister Xi
    Mister Xi
    • Leong putu
      Leong putu
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
    • thamrindahlan
      thamrindahlan
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • oyong mantep
    oyong mantep
    • oyong mantep
      oyong mantep
    • oyong mantep
      oyong mantep
    • oyong mantep
      oyong mantep
    • oyong mantep
      oyong mantep
  • oyong mantep
    oyong mantep
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • oyong mantep
      oyong mantep
    • Leong putu
      Leong putu
    • Aji Muhammad Yusuf
      Aji Muhammad Yusuf
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
    • Mister Xi
      Mister Xi
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • bitrik sulaiman
      bitrik sulaiman
  • alasroban
    alasroban
    • Mister Xi
      Mister Xi
    • alasroban
      alasroban
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • sug iri
      sug iri